Penerapan sistem komputerisasi
untuk prosedur rekam medis bertujuan untuk mengembangkan pelayanan informasi
medis pasien yang otomatis sehingga meningkatkan manfaat penggunaan informasi
untuk pelayanan pasien, statistik, penelitian dan pendidikan. Namun perlu
diingat bahwa efektifitas dan efisiensi Unit Rekam Medis dengan sistem
komputerisasi bisa dicapai hanya bila prosedur dasar yang manual sudah
benar-benar siap serta berjalan dengan baik. Meskipun komputerisasi akan sangat
membantu dalam pengelolaan pelayanan rekam medis, tetapi adanya pelayanan rekam
medis secara manual yang simpel, efektif dan efisien tetap merupakan syarat
wajib sebelum dilakukannya komputerisasi. Komputerisasi tidak untuk
menyelesaikan semua masalah jika sistem manual-nya belum dibuat dan belum
dilaksanakan secara baik.
Pengembangan dan penerapan
sistem yang bagaimanapun membutuhkan perencanaan matang dan kerjasama yang baik
diantara pihak-pihak yang terlibat. Misalnya untuk komputerisasi rekam medis
ini yang terlibat adalah pihak unit rekam medis, pihak manajemen rumah sakit,
staf medis, staf non medis serta orang-orang yang bergerak di bidang teknologi
informasi.
Sebagaimana pengalaman beberapa
rumah sakit yang telah menerapkan sistem komputerisasi, ada 5 tingkat otomasi
dalam transisi ke sistem rekam kesehatan elektronik. Setiap tingkat dibangun
setelah yang lain.
Tingkat pertama adalah rekam
medis otomatis, yang tergantung pada masukan dari dokumen berbasis kertas dan
berisi sistem administrasi dan sistem penunjang klinik seperti hasil
laboratorium.
Yang kedua adalah komputerisasi
catatan pasien (computerized patient record) yang dibuat dengan
mengubah dokumen berupa kertas melalui sistem citra (imaging) dokumen.
Pada tingkat ini struktur dasar sistem yang berbasis kertas telah berganti
menjadi berbasis komputer.
Tingkat selanjutnya mengarah
dari elektronik rekam medis ke elektronik catatan pasien (electronic
patient record) dan tingkat terakhir adalah elektronik rekam kesehatan.
Elektronik rekam kesehatan merupakan tujuan utama dalam pengembangan sistem
informasi kesehatan yang di berbagai negara hingga saat ini masih belum
sepenuhnya tercapai. Kebanyakan negara baru mencapai di dua tingkat pertama dan
mereka masih terus berupaya merangkak ke tingkat berikutnya.
Bagi rumah sakit yang melangkah pada tingkat pertama yaitu sistem rekam medis otomatis, maka Indek Utama Pasien (IUP) harus merupakan prosedur pertama yang dikomputerisasikan. Jika komputerisasi IUP berjalan dengan baik, maka prosedur admisi atau pasien-keluar selanjutnya serta sistem indek penyakit dan operasi dapat dijalankan.
Bagi rumah sakit yang melangkah pada tingkat pertama yaitu sistem rekam medis otomatis, maka Indek Utama Pasien (IUP) harus merupakan prosedur pertama yang dikomputerisasikan. Jika komputerisasi IUP berjalan dengan baik, maka prosedur admisi atau pasien-keluar selanjutnya serta sistem indek penyakit dan operasi dapat dijalankan.
Hal penting yang harus
diperhatikan untuk melangkah menuju komputerisasi data rekam medis pasien
adalah:
·
Dukungan hardware dan software telah
benar-benar siap
· Semua operator komputer telah terlatih, baik
dalam penggunaan komputer maupun dalam akses penggunaannya itu sendiri.
Misalnya komputer tidak diletakkan di ruang manajer yang sering dikunci karena
si manajer sering pergi, sehingga bila staf operator akan menggunakan komputer,
harus menunggu sang manajer tiba.
· Tersedia infrastruktur dan furnitur yang sesuai
(sumber listrik, kabel, meja-kursi komputer). Terkadang antar unit masih
terjadi pinjam-meminjam peralatan atau meja-kursi yang berakibat menghambat
kerja di unit yang bersangkutan. Hal ini tidak boleh terjadi.
·
Prosedur pengamanan harus diatur dan ditetapkan
untuk menghindari penyalahgunaan penggunaan komputer, misalnya untuk main games
atau fungsi non rekam medis lainnya. Disamping itu juga untuk melindungi
komputer dari virus.
·
Petugas atau pihak yang berwenang diberi kata
sandi (password) yang diganti secara periodik untuk mencegah
penggunaan komputer oleh orang yang tidak berwenang.
Prosedur rekam medis yang biasa
dikomputerisasikan adalah sebagai berikut:
·
Indek utama pasien
·
Admisi, rujukan dan sistem discharge/death
(pasien-pulang atau meninggal)
·
Indek penyakit dan operasi
Tambahan untuk aplikasi ini,
prosedur berikut bisa dijalankan saat sistem di atas sudah berjalan:
·
Sistem pelacakan lokasi rekam medis
·
Sistem kelengkapan rekam medis
·
Sistem pembuatan discharge summary (ringkasan
keluar-masuk)
·
Sistem penjadwalan perjanjian pasien rawat jalan
Spesifikasi akhir sistem
komputerisasi ini harus dibicarakan dengan matang guna pemanfaatan dan
pencapaian tujuan diterapkannya sistem, dalam hal ini pihak manajemen rumah
sakit dengan para programer, sistem analis, staf administrator rumah sakit dan
staf rekam medis.
No comments:
Post a Comment